Investasi Saham merupakan bisnis menjanjikan
About Me
Investasi saham waktu ini masihlah belum saat disukai banyak orang di kelompok penduduk Indonesia. Beberapa besar penduduk Indonesia masihlah lebih senang memengang kontan, berinvestasi di deposito, emas batangan, dan properti.
Bukan cuma investasi saham, tapi investasi pasar modal yang lain seperti obligasi serta reksadana juga masihlah jauh dari kata disukai banyak orang serta tdk semenarik investasi yang lain. Meski sebenarnya apabila ditilik, harga saham dari th. ke th. selalu naik meskipun periode pendeknya berfluktuasi.
Investasi saham di kira sebagai investasi yg susah, mahal, serta potensi keberhasilannya kecil, jadi tdk mengherankan apabila ada orang yg sukses dalam investasi saham, ia dapat di kira “WOW” … hebat… fantastis!! Apakah benar investasi saham sebegitu eksklusifnya?
Jadi tambah dalam saya pelajari dunia saham serta pasar modal, malah jadi tambah saya memahami kalau, investasi saham itu enteng serta simpel. Yang buat rumit serta tampak susah sebetulnya merupakan pribadi investor tersebut. Kenapa sekian?
Ya, investasi saham serta reksadana itu enteng, semudah Anda menabung di bank. Yang butuh Anda kerjakan merupakan menyisihkan sebagian dari pendapatan, yg bukanlah duit panas, selanjutnya melaksanakan investasi dengan cara terus-menerus pada perusahaan-perusahaan berfundamental bagus, dalam periode panjang. Warren Buffett punya obyek imbal hasil investasi cuma 20 Persen per th., serta rata-rata imbal hasil investasinya kira-kira 24. 7 Persen per th.. Kok kecil ya? Namun kok Buffett dapat kaya?
Ya, sesimpel itu. Tujuan rata-rata 20 Persen per th. bukan obyek yg bombastis, serta bahkan juga cukup realistis buat digapai seseorang investor level intermediate. Warren Buffett kaya dipicu konsistensinya dalam berinvestasi dengan rentang saat panjang, tdk sebentar-sebentar jual sahamnya, jadi ia alami keajaiban compounding interest, keajaiban bunga berbunga.
Jadi meskipun kemampuan investasinya rata-rata cuma 24. 7%, yg ia capai bukan 24. 7 Persen + 24. 7 Persen + 24. 7 Persen tapi perhitungan memakai rumus compounding interest. Dengan rumus compounding interest, modal awal Rp 1 juta, imbal hasil 20% per th., jadi hasil investasi yg didapat sepanjang 1 th. merupakan Rp 1. 2 juta, serta sepanjang 20 th. merupakan Rp 38. 337. 559. 92, -
Itu baru modal 1 juta. Bagaimana apabila investasi selalu ditambahkan dengan cara teratur tiap-tiap bln., atau tiap-tiap 3 bln., atau tiap-tiap th. (sesuai sama kebolehan berinvestasi serta rencana semasing investor), dengan obyek investasi cuma 20% per th. saja?
Apabila investasi sekian enteng kenapa banyak yg terasa susah serta tidak sukses?
Kembali pada, sebetulnya yg buat investasi saham saat tampak susah merupakan target-target serta mindset yg kita bentuk sendiri. Target-target yg dibuat oleh trader serta pelaku pasar acap kali tdk realistis, seperti pingin mendapatkan obyek 100 Persen di th. pertama investasinya.
Disadari atau tdk, sebetulnya kita sendiri yg membuat suatu ekspektasi yg terlalu berlebih dalam berinvestasi. Hal semacam ini tampak dari pertanyaan-pertanyaan seperti dibawah ini,
“Berapa hasil investasimu th. ini? Si A sanggup 50 Persen lho… si B sanggup 100 %”
Waktu dengarkan hal semacam tersebut, ciutlah hati si investor pemula yg baru sukses membuat 15 atau 20% di th. pertama investasinya.
Sadar atau tdk, kita jelas-jelas sudah membuat bursa saham ini sebagai arena perjudian, perlombaan buat mendapatkan hasil yg lebih tinggi serta tinggi dengan dorongan yg saat berat. Alhasil, tdk mengherankan apabila ada beberapa investor (atau gambler) yg selanjutnya muncul selanjutnya terbenam. Sebentar untung fantastis, selanjutnya hilang gak tahu kemana, plus rasa sakit hati pada saham serta investasi pasar modal.
Investasi bukan terkait perlombaan seberapa cepat Anda menjangkau finish. Investasi bukanlah terkait perlombaan seberapa banyak duit yg Anda miliki, tapi seberapa panjang “nafas” seseorang investor, seberapa terus-menerus ia dapat bertumbuh dalam periode panjang. Biarkan perkembangan investasi Anda cuma 20% tapi terus-menerus dari th. ke th. serta rasakan keajaiban bunga-berbunga.
Tidak cuman kedisiplinan, ketepatan timing berinvestasi periode panjang yakni waktu pasar lagi tengah crash, memberikannya elemen kali yg fantastis serta mempercepat kesuksesan investasi, seperti yg dirasakan oleh Warren Buffett serta Lo Kheng Hong. Di Indonesia ada banyak investor yg udah sukses tapi nama mereka tdk terekspos.
Apabila investasi periode panjang saat simpel serta menjanjikan, bagaimana dengan trader periode pendek? Apabila sekian, trader periode pendek merupakan spekulan? lihat artikel sebelumnya disini
Bukan cuma investasi saham, tapi investasi pasar modal yang lain seperti obligasi serta reksadana juga masihlah jauh dari kata disukai banyak orang serta tdk semenarik investasi yang lain. Meski sebenarnya apabila ditilik, harga saham dari th. ke th. selalu naik meskipun periode pendeknya berfluktuasi.
Investasi saham di kira sebagai investasi yg susah, mahal, serta potensi keberhasilannya kecil, jadi tdk mengherankan apabila ada orang yg sukses dalam investasi saham, ia dapat di kira “WOW” … hebat… fantastis!! Apakah benar investasi saham sebegitu eksklusifnya?
Jadi tambah dalam saya pelajari dunia saham serta pasar modal, malah jadi tambah saya memahami kalau, investasi saham itu enteng serta simpel. Yang buat rumit serta tampak susah sebetulnya merupakan pribadi investor tersebut. Kenapa sekian?
Ya, investasi saham serta reksadana itu enteng, semudah Anda menabung di bank. Yang butuh Anda kerjakan merupakan menyisihkan sebagian dari pendapatan, yg bukanlah duit panas, selanjutnya melaksanakan investasi dengan cara terus-menerus pada perusahaan-perusahaan berfundamental bagus, dalam periode panjang. Warren Buffett punya obyek imbal hasil investasi cuma 20 Persen per th., serta rata-rata imbal hasil investasinya kira-kira 24. 7 Persen per th.. Kok kecil ya? Namun kok Buffett dapat kaya?
Ya, sesimpel itu. Tujuan rata-rata 20 Persen per th. bukan obyek yg bombastis, serta bahkan juga cukup realistis buat digapai seseorang investor level intermediate. Warren Buffett kaya dipicu konsistensinya dalam berinvestasi dengan rentang saat panjang, tdk sebentar-sebentar jual sahamnya, jadi ia alami keajaiban compounding interest, keajaiban bunga berbunga.
Jadi meskipun kemampuan investasinya rata-rata cuma 24. 7%, yg ia capai bukan 24. 7 Persen + 24. 7 Persen + 24. 7 Persen tapi perhitungan memakai rumus compounding interest. Dengan rumus compounding interest, modal awal Rp 1 juta, imbal hasil 20% per th., jadi hasil investasi yg didapat sepanjang 1 th. merupakan Rp 1. 2 juta, serta sepanjang 20 th. merupakan Rp 38. 337. 559. 92, -
Itu baru modal 1 juta. Bagaimana apabila investasi selalu ditambahkan dengan cara teratur tiap-tiap bln., atau tiap-tiap 3 bln., atau tiap-tiap th. (sesuai sama kebolehan berinvestasi serta rencana semasing investor), dengan obyek investasi cuma 20% per th. saja?
Apabila investasi sekian enteng kenapa banyak yg terasa susah serta tidak sukses?
Kembali pada, sebetulnya yg buat investasi saham saat tampak susah merupakan target-target serta mindset yg kita bentuk sendiri. Target-target yg dibuat oleh trader serta pelaku pasar acap kali tdk realistis, seperti pingin mendapatkan obyek 100 Persen di th. pertama investasinya.
Disadari atau tdk, sebetulnya kita sendiri yg membuat suatu ekspektasi yg terlalu berlebih dalam berinvestasi. Hal semacam ini tampak dari pertanyaan-pertanyaan seperti dibawah ini,
“Berapa hasil investasimu th. ini? Si A sanggup 50 Persen lho… si B sanggup 100 %”
Waktu dengarkan hal semacam tersebut, ciutlah hati si investor pemula yg baru sukses membuat 15 atau 20% di th. pertama investasinya.
Sadar atau tdk, kita jelas-jelas sudah membuat bursa saham ini sebagai arena perjudian, perlombaan buat mendapatkan hasil yg lebih tinggi serta tinggi dengan dorongan yg saat berat. Alhasil, tdk mengherankan apabila ada beberapa investor (atau gambler) yg selanjutnya muncul selanjutnya terbenam. Sebentar untung fantastis, selanjutnya hilang gak tahu kemana, plus rasa sakit hati pada saham serta investasi pasar modal.
Investasi bukan terkait perlombaan seberapa cepat Anda menjangkau finish. Investasi bukanlah terkait perlombaan seberapa banyak duit yg Anda miliki, tapi seberapa panjang “nafas” seseorang investor, seberapa terus-menerus ia dapat bertumbuh dalam periode panjang. Biarkan perkembangan investasi Anda cuma 20% tapi terus-menerus dari th. ke th. serta rasakan keajaiban bunga-berbunga.
Tidak cuman kedisiplinan, ketepatan timing berinvestasi periode panjang yakni waktu pasar lagi tengah crash, memberikannya elemen kali yg fantastis serta mempercepat kesuksesan investasi, seperti yg dirasakan oleh Warren Buffett serta Lo Kheng Hong. Di Indonesia ada banyak investor yg udah sukses tapi nama mereka tdk terekspos.
Apabila investasi periode panjang saat simpel serta menjanjikan, bagaimana dengan trader periode pendek? Apabila sekian, trader periode pendek merupakan spekulan? lihat artikel sebelumnya disini
contact
Member since
Sun, Mar 13, 2016
Home Page
Syndication
Feeds and Podcasts for Investasi Saham merupakan bisnis menjanjikan
Stats
Investasi Saham merupakan bisnis menjanjikan has no remixes and has not been remixed
Publicize